Jumat, 28 Desember 2007

Pesan Natal PDP oleh Pdt. Djoko Sulistyo S.Th. MTh.



Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus
Natal bukan sekedar peristiwa biasa, ada bayi yang lahir. Tetapi bagi orang percaya apa yang biasa ini menjadi tidak biasa. Melalui kelahiran bayi yang tampaknya biasa-biasa itu, sebenarnya terjadi sesuatu yang secara radikal dan fundamental telah mengubah sejarah dunia dan seluruh umat manusia. Kelahiran Yesus, Sang Putera Natal itu pada dasarnya adalah pernyataan kehadiran Allah sendiri di tengah dunia, melalui perkenan Allah menjadi Raja Damai, Sang Imanuel bagi manusia yang berjalan di dalam kegelapan. Kelahiran Yesus telah menegaskan dan menyatakan secara konkret karya penyelamatan Allah terhadap dunia. Yesus hadir dan berkarya sebagai Sang Mesias, yaitu orang sakit disembuhkan, yang lapar diberi makan, yang hilang dicari, yang berkecil hati diberi pengharapan, iblis diusir, bahkan orang mati dihidupkan kembali.
Natal bukan hanya peristiwa kemarin atau kisah usang. Natal adalah peristiwa “hari ini”, sebagaimana ditegaskan para malaikat. Karya Allah melalui Sang Kristus hendaknya dinyatakan juga kepada kita pada hari ini, yaitu setiap kali kita menyadari kemungkinan-kemungkinan baru yang dibukakan Allah sendiri kepada kita. Dengan kata lain, Natal bukan sekedar kisah dongeng nostalgia, tetapi secara konkret Natal menyapa dan berhadapan langsung dengan segala keberadaan kita hari ini. Bukan saja hal-hal yang menyenangkan tetapi bahkan hal yang sering membuat kita berada dalam ketakutan, khawatir dan ketidakpastian.
Natal sesungguhnya adalah peristiwa besar, spektakuler, luar biasa, yaitu saat Allah yang Mahatinggi itu berkenan melawan umat-Nya yang berada dalam kungkungan kuasa dosa. Natal adalah “misteri” yang menjadi nyata pada saat Allah menyatakan diri-Nya secara ragawi dan menjadi manusia Yesus yang mencari kita bagai seorang tabib yang memulihkan dan menyembuhkan. Natal adalah saat Allah berkenan membarui manusia yang mendamaikan manusia dengan diri-Nya. Yesus yang lahir dan menjadi juruselamat manusia telah menghancurkan dan meruntuhkan tembok-tembok perseteruan yang memisahkan Allah dengan manusia (Efesus 2:14).
Patut kita catat, bahwa Yesus sendiri menegaskan kedatangan-Nya di dunia adalah penggenapan dari nubuat Nabi Yesaya: Ruh Tuhan ada pada–Ku. Oleh sebab itu, Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan pengelihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-oramg tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah dating.”(Lukas 4:18,19). Secara tegas dan jelas Yesus menyatakan keberpihakkan-Nya kepada mereka yang tidak memiliki kekuatan pada diri sendiri kecuali topangan orang lain. Mereka yang tertawan dan dibutakan oleh situasi-situasi menindas yang menghilangkan esensi kemanusiaan.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus
Hari ini kita merayakan Natal, merayakan kasih Allah kepada manusia yang berdosa. Merayakan Natal tidal saja mensyukuri kasih dan kepedulian Allah yang telah mendamaikan manusia dengan diri-Nya, mensyukuri pembaruan hidup yang dikerjakan Kristus melalui penebusan dosa, tetapi merayakan Natal mesti bermakna juga sebagai kesediaan/komitmen orang percaya untuk hidup dan meneladan karya Kristus.
Sebagai organisasi, salah satu program yang dicanangkan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) adalah bagaimana membangun kehidupan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu platform PDP adalah segala bentuk dan program pembangunan harus bermuara pada peningkatan kualitas hidup rakyat yang berada pada lapisan yang termiskin. Natal harus mendorong setiap insan partai untuk bersungguh-sungguh bertekad bulat berjuang dan bekerja keras demi tercapainya perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.
Natal yang kita rayakan di tengah berbagai kesulitan dan kondisi hidup bangsa Indonesia yang memprihatinkan terancam oleh budaya uang, feodal dan konflik.Ditambah lagi dengan berbagai bencana alam dan kerusakan lingkungan hidup oleh tangan-tangan jahat, serta masalah lain yang mengikutinya, seperti ketidakadilan, pelanggaran hak asasi, kemiskinan, pengguran kejahatan dan kekerasan yang terjadi. Maka tanggungjawab untuk pembangunan hidup ke depan sungguh bukan perkara sepele. Namun kelahiran Kristus yang membahurui hidup hendaknya memberi semangat dan dorongan kuat bagi orang percaya. Perjalanan yang kita tapaki ke depan adalah semangat Gerakan Pembaruan di dalam tubuh partai politik yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup rakyat yang berada pada lapisan termiskin.
YesuS Sang Mesias itu tidak menghendaki kemunafikan. Kasih dan ibadah yang sejati bukan soal ritual atau rumusan-rumusan tak bermakna tetapi praktik dalam kehiudupan sehari-hari. Ia mengkritik orang Farisi dan Ahli Taurat yang tekun dalam ritual ibadah, tetapi mereka mengabaikan keadilan dan tidak peduli pada anak yatim piatu dan janda-janda dan orang miskin (Lukas 11:37-54)
Amin
Demikian kata sambutan Pendeta Djoko Sulistyo, S. Th. M. min dalam perayaan Natal pada 28 Desember 2007 di kantor PKN PDP Jalan Sisingamangaraja No. 21 Kebayoran Baru


"Selamat Hari Natal 2007 dan Tahun Baru 2008" (STEVE Z.A. LEIRISSA)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Salam Kenal....dari PDP Karawang
http://pdpkarawang.blogspot.com
atau waroeng saya di
http://fastcurrency.blogspot.com
Kang Admin/Forecasters